Kamis, 24 April 2008

Hubungan Yang Sehat

Terkadang terasa sulit menemukan seseorang yang benar-benar tepat untuk kita. Jika hal ini terjadi kamu akan menjadi sangat bingung, bahkan kamu tidak akan keberatan jika adik laki-lakimu menghabiskan es krim kesukaanmu yang ada di kulkas.

Hal yang normal untuk melihat dunia menggunakan kaca mata yang berwarna secerah bunga mawar pink di awal suatu hubungan. Tapi, untuk beberapa orang, kaca mata berwarna layaknya bunga mawar itu akan berubah menjadi gelap, sehingga membuat mereka tak bisa melihat bahwa hubungan yang sedang mereka jalin bukanlah hubungan yang sehat.

Apa yang membuat suatu hubungan menjadi sehat? Harapannya, kamu dan pihak lain saling memperlakukan dengan baik. Apa sih sebenarnya permasalahan kita? Cobalah sedikit melangkah ke belakang dan mulai memikirkan apakah hubungan yang sedang dijalin memenuhi kualifikasi seperti berikut:

Saling menghargai.
Apakah temanmu mendengarkanmu saat kamu berkata bahwa kamu tak nyaman saat melakukan sesuatu dan temanmu langsung menghentikannya? Hubungan yang saling menghargai berarti tiap individu dengan nilai diri masing-masing saling memahami, tidak justru membandingkan maupun menjadi tembok pemisah.

Kepercayaan.
Kamu berbicara dengan seorang teman sekelasmu dan pacarmu tiba-tiba pergi. Apakah ia pergi karena ia tak senang atau karena ia percaya padamu karena kamu tak akan mempecundangi dirinya? Sangatlah wajar untuk merasa cemburu sesekali, cemburu adalah emosi yang normal. Tapi, bagaimana seseorang bereaksi saat merasa cemburu biasanya yang menjadi sumber permasalahan. Tidak mungkin kita menjalani hubungan yang sehat jika kita tak saling percaya.

Kejujuran.
Hal ini berjalan berkesinambungan dengan kepercayaan karena sangat sulit mempercayai seseorang saat salah satu dari kamu tidak jujur. Pernahkah kamu menangkap basah pacarmu melakukan kebohongan besar? Seperti saat ia berkata akan belajar kelompok dengan teman-temannya, tapi ternyata ia menonton film dengan teman-temannya. Lain waktu ia mengatakan akan belajar kelompok, kamu akan sulit mempercayainya dan rasa percaya yang pernah ada akan hilang begitu saja.

Dukungan.
Tidak hanya berlaku di masa-masa sulit saat pasanganmu mendukungmu. Beberapa orang melakukan hal baik saat dunia sedang mengalami masalah, tapi belum tentu bisa mengambil peranan positif saat hal baik terjadi pada dirinya. Dalam hubungan yang sehat, pasanganmu adalah seseorang yang menyediakan bahu saat dirimu menangis karena orang tua yang bermasalah dan bergembira bersamamu saat kamu sedang meraih sukses.

Keseimbangan.
Kamu perlu memiliki pedoman memberi dan menerima dalam sebuah hubungan. Apakah kamu bergantian memilih film yang akan ditonton? Sebagai pasangan, apakah kamu sering menghabiskan waktu sama dengan teman-teman lainnya dibanding dengan pasanganmu? Meski sulit untuk mengetahui apakah kita sudah berlaku seimbang, lambat laun kamu bisa merasakannya. Akan menjadi buruk saat hubungan berubah menjadi adu kekuatan, saling mempertahankan pendapat masing-masing setiap saat.

Identitas yang berbeda.
Dalam sebuah hubungan yang sehat, masing-masing memerlukan adanya kompromi. Tapi, hal itu bukan berarti kamu harus merasa tidak menjadi diri sendiri. Saat memulai hubungan, masing-masing sudah memiliki kehidupan sendiri sebelumnya dan hal itu tak bisa diubah. Kamu harus tetap bisa merasa bebas mengembangkan potensi diri, membangun pertemanan baru dan maju terus dalam kehidupan.

Komunikasi yang baik.
Kamu mungkin sering mendengar banyak hal tentang perempuan dan laki-laki yang sepertinya tak berbicara dengan bahasa yang sama. Kata-kata kecil pun bisa berarti lain bagi pasangan kita. Karena itu cobalah menanyakan kembali untuk memastikan sesuatu yang kita tak yakin dengan sabar untuk menghindari terjadinya salah paham. fia/teenhealth

Perbanyak Teman

Menjalin hubungan dengan orang lain bisa menjadi hal yang paling baik dan paling menantang dalam hidup. Karena bisa begitu menyenangkan, penuh kemesraan, penuh dengan hal yang mencengangkan dan rasa-rasa lainnya. Apakah kamu sedang jomblo atau sedang menjalin hubungan, penting diingat untuk selektif dalam memilih orang dekat. Jika masih menunggu orang yang tepat, nikmati waktu senggangmu dengan berhubungan dengan banyak teman.

Renungkanlah tentang nilai-nilai persahabatan dan lihatlah apakah nilai-nilai itu cocok dengan kualifikasi tentang hubungan yang sehat. Tetaplah mempertahankan nilai-nilai baik yang ada pada dirimu karena nilai-nilai itu membuat dirimu lebih menarik di mata orang lain. Dan, jika sudah berpasangan, yakinkanlah bahwa hubungan yang sedang dibangun membawa kebaikan pada kedua pihak. fia/teenhealth

Sumber : Republika

0 komentar:

 
ANAK YANG HILANG © 2007 Template feito por Templates para Você